Minggu, 19 Januari 2014

ISI MAKALH MONAS



BAB 1
PENDAHULUANA

A.    ALASAN PEMILIHAN JUDUL

Monumen Nasional atau yang popular disingkat dengan Monas atau Tugu Monas adalah salah satu dari monumen peringatan yang didirikan untuk megenangperlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah belanda.Oleh sebab itu, dalam karya tulis ini penulis memberikan memilih judul  ³MONUMEN NASIONAL” Sebagai Monumen Peringatan Untuk Mengenang Perlawanan Dan Perjuangan Rakyat Indonesia Melawan Penjajah Belanda.



B.     PERUMUSAN  PERMASALAHAN

Hal yang dijadikan  topik utama dalam karya tulis ini adalah seputar Monumen Nasional. Dalam hal ini penulis bermaksud membahas sejarah berdirinya,serta bagian-bagian dari monumen tersebut.


C.      TUJUAN PENULISAN

Karya tulis ini di susun dengan tujuan :

1.      Memahami kebudayaan-kebudayaan yang ada di Indonesia.
2.      Untuk memenuhi syarat UAS pada SMP N 1 Alian
3.      Memberikan dorongan siswa untuk belajar lebih  rajin.
4.      Untuk mengenang jasa para rakyat Indonesia yang telah gugur dalamperjuangan melawan penjajah Belanda.
5.      Untuk membangkitkan semangat tunas bangsa, dengan kembali melihat perjuangan pahlawan pada jaman penjajahan Belanda

D.    METODE PENULISAN 

Karya tulis ini di susun berdasarkan metode ± metode penulisan sebagai berikut :

1.      Wawancara

Adalah suatu metode pengumpulan data dengan bertanya langsung kepada narasumber untuk menyusun karaya tulis ini penulis langsung mengajukan pertanyankepada guid tour  yang bertugas menjelaskan segala hal tentang MomunenNasional.

2.      Observasi

Adalah suatu pengambilan data dengan cara mengamati langsung objek yang dikehendaki dalam penyusunan karya tulis ini, penulis melihat dan mendatangilangsung  Monumen nasional saat study tour.

3.      Studi Pustaka/Referensi

Adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara membaca berbagai mediayang berhubungan dengan objek yang di kehendaki dalam penyusunan karya tulis ini , penulis mengumpulkan data/literature dari internet dan yang lain.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    SEJARAH MONUMEN NASIONAL

Monas atau Monumen Nasional merupakan icon kota Jakarta. Terletak dipusat kota Jakarta, menjadi tempat wisata dan pusat pendidikan yang menarik bagi warga Jakarta dan sekitarnya. Monas didirikan pada tahun 1959 dan diresmikan dua tahun kemudian pada tahun 1961. Monas selalu ramai dikunjungi wisatawan untuk melihat keindahan kota Jakarta dari puncak Monas, menambah wawasan sejarah Indonesia di ruang diorama ataupun menikmati segarnya hutan kota seluas kira-kira80 hektar di tengah kota Jakarta. 

Sejarah Monas

Monas mulai dibangun pada bulan Agustus 1959. Keseluruhan bangunan Monas dirancang oleh para arsitek Indonesia yaitu Soedarsono, Frederich Silaban danIr. Rooseno. Pada tanggal 17 Agustus 1961, Monas diresmikan oleh Presiden Soekarno. Dan mulai dibuka untuk umum sejak tanggal 12 Juli 1975. Sedangkan wilayah taman hutan kota di sekitar Monas dahulu dikenal dengannama Lapangan Gambir. Kemudian sempat berubah nama beberapa kali menjadi Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas dan kemudian menjadi TamanMonas.Ukuran dan Isi Monas Monas dibangun setinggi 132 meter dan berbentuk lingga  yoni. Seluruh bangunan ini dilapisi oleh marmer.




Lidah Api

Di bagian puncak terdapat cawan yang di atasnya terdapat lidah api dari perunggu yang tingginya 17 meter dan diameter 6 meter dengan berat 14,5 ton. Lidahapi ini dilapisi emas seberat 45 kg. Lidah api Monas terdiri atas 77 bagian yang disatukan.

Pelataran Puncak 

 Pelataran puncak luasnya 11 x 11 m. Untuk mencapai pelataran puncak,pengunjung bisa menggunakan lift dengan lama perjalanan sekitar 3 menit. Disekeliling lift terdapat tangga darurat. Dari pelataran puncak Monas, pengunjung bias melihat gedung-gedung pencakar langit di kota Jakarta. Bahkan jika langit cerah,pengunjung dapat melihat Gunung Salak di Jawa Barat maupun Laut Jawa dengan Kepulauan Seribu. 

Pelataran Bawah

 Pelataran bawah luasnya 45 x 45 m. Tinggi dari dasar Monas ke pelataran bawah yaitu 17 meter. Di bagian ini pengunjung dapat melihat Taman Monas yang merupakan hutan kota yang indah. 

Museum Sejarah Perjuangan Nasional

Di bagian bawah Monas terdapat sebuah ruangan yang luas yaitu MuseumNasional. Tingginya yaitu 8 meter. Museum ini menampilkan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. Luas dari museum ini adalah 80 x 80 m. Pada keempat sisi museum terdapat 12 diorama (jendela peragaan) yang menampilkan sejarah Indonesia darijaman kerajaan-kerajaan nenek moyang Bangsa Indonesia hingga G30S PKI. Selain itu direncanakan untuk ditampilkan bendera pusaka dan naskah proklamasi yang asli di dalam bangunan Monas. Di sini juga ditampilkan rencana pembangunan kota Jakarta. 

Taman Monas
 Pijat Refleksi di Monas Anda juga dapat menghilangkan rasa jenuh Anda dengan menikmati Taman Monas, yaitu sebuah hutan kota yang dirancang dengan taman yang indah.Di taman ini Anda dapat bermain bersama kawanan rusa yang sengaja didatangkan dari Istana Bogor untuk meramaikan taman ini. Selain itu Anda juga dapat berolahraga di taman ini bersama teman maupun keluarga.

Taman Monas juga dilengkapi dengan kolam air mancur menari. Pertunjukan air mancur menari ini sangat menarik untuk ditonton pada malam hari. Air mancur akan bergerak dengan liukan yang indah sesuai alunan lagu yang dimainkan. Selain itu ada juga pertunjukkan laser berwarna-warni pada air mancur ini.
Bagi Anda yang ingin menjaga kesehatan, selain berolahraga di TamanMonas, Anda pun dapat melakukan pijat refleksi secara gratis. Di taman ini disediakan batu-batuan yang cukup tajam untuk Anda pijak sambil dipijat refleksi. Ditaman ini juga disediakan beberapa lapangan futsal dan basket yang bisa digunakansiapapun.
Jika Anda lelah berjalan kaki di taman seluas 80 hektar ini, Anda dapatmenggunakan kereta wisata. Taman ini bebas dikunjungi siapa saja dan terbuka secaragratis untuk umum.
Wisata Monas
Untuk mengunjungi Monas, ada banyak jenis transportasi yang dapat Anda gunakan. Jika Anda pengguna kereta api, Anda dapat menggunakan KRL Jabodetabek jenis express yang berhenti di Stasiun Gambir. Anda pun dapat menggunakan fasilitastransportasi Bus Trans Jakarta. Jika Anda menggunakan kendaraan pribadi, tersedia lapangan parkir khusus IRTI, atau Anda dapat memarkir kendaraan Anda di StasiunGambir.5Untuk dapat masuk ke bangunan Monas, Anda dapat melalui pintu masuk disekitar patung Pangeran Diponegoro. Lalu Anda akan melalui lorong bawah tanah untuk masuk ke Monas. Anda pun dapat melalui pintu masuk di pelataran Monas bagian utara. Jam buka Monas adalah jam 9.00 pagi hingga jam 16.00 sore. 
Monas dapat menjadi salah satu pilihan Anda untuk berwisata bersama keluarga dan tempat mendidik anak-anak untuk lebih mengenal sejarah Indonesia. Anda pun dapat menikmati udara segar dari rindangnya pepohonan di Monas. Dan jangan lupa untuk menjaga kebersihan Taman Monas agar tetap indah untuk dinikmati siapapun.

B.     KONSRUKSI PAMERAN MONUMEN NASIONAL 

Bentuk  tugas peringatan yang satu ini sangat unik. Sebuah batu obliks yangterbuat dari marmer  yang berbentuk lingga yoni symbol kesuburan ini tinggi 132 m. Di puncak Monumen Nasinal terdapat cawan yang menopang berbentuk nyalaobor  perunggu yang beratnya mencapai 14.5 ton dan dilapisi emas 35 kg. lidah apiatau obor ini sebagai symbol perjuangan rakyat Indonesia yang ingin meraihkemerdekaan. Pelantara puncak dengan luas 11 X 11 dapat menampung sebanyak 50pengunjung. Pada sekeliling badan elevator terdapat tangga darurat yang terbuat daribesi.

Dari pelataran puncak, 17 m lagi ke atas, terdapat lidah api, erbuat dariperunggu seberat 14.5 ton dan berdiameter 6 m, terdiri dari 77 bagian yang disatukan.Pelataran puncak tugu berupa ³ Api Nan Tak Kunjung Padam´ yang berartimelambangkan bangsa Indonesia agar dalam berjuang tidak pernah surut sepanjangmasa. Tinggi pelataran cawan dari dasar 17 m dan ruang museum sejarah 8 . luaspelataran yang berbentuk bujur sangkar, berukuran 45 x 45 m, meruakan pelestarianangka keramat Proklamasi Kemerdekaan RI ( 17-08-45 ).

Panjang kawasan Monas, yang akan menaiki pelataran tugu puncak Monas atau museum, dapat melalui pintu masuk di seputar plaza taman Medan Merdeka, dibagian utara Taman Monas. Di dekatnya terdapat kolam air mancur dan patung Pengeran Diponegoro yang sedang menunggang kuda, terbuat dari perunggu seberat 8ton.

Patung itu dibuat oleh pemahat Italia, Prof. Coberlato sebagai sumbangan oleh Konsulat Jendral Honores, Dr Mario di Indonesia. Melalui terowongan yang berada 3m di bawah taman dan jalan silang Monas  inilah, pintu masuk pengunjung ke tugupuncak Monas yang berpagar ³Bambu Kuning´Lanadasan dasar Monas setinggi 3 m, di bawahnya terdapat ruang museumsejarah perjuangan nasional dengan ukuran luas 80 x 80 m, dapat menampungpengunjung sekitar 500 orang.Pada keempat sisi ruangan terdapat 12 jendela peragaan yang mengabadikanperistiwa sejak zaman kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia.

Keseluruh dinding, tiang dan lantai berlasan marmer. Selain itu, ruang kemerdekaan berbentuk namphitheater yang terletak di dalam cawan tugu Monas, menggambarkan atribut petakepulauan. Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kemerdekaan RI, bendera merahputih dan lambing Negara dan pintu gapura yang bertulis naskah ProklamasiKemerdekaan Republik Indonesia.Di dalam bangunan Monumen nasional ini juga terdapat museum dan aulauntuk bermeditasi. Para pengunjung dapat naik hingga ke atas dengan menggunakan elevator. Dari atau Monumen Nasional dapat dilihat kota Jakarta dari puncak.

C.          BANGUNAN LAIN DISEKITAR MONUMEN NASIONAL

Disekitar Monumen Nasional terdapat bangunan-bangunan lain yangmendukung seperti Taman Monas, Lapangan Monas dan wisata Monas.

1.      Lapangan Merdeka

Lapangan merdeka, dimasa setelah itu, terdapat tahun1960, Presiden Soekarnoyang terkenal punay pemikiran yang “futuristrik” merencanakan membangun sebuah tugu, monument, yang bias meningkatkan orang akan Indonesia, dibantu oleh penasehat ruseno dan arsitek Soedarsono, di arel seluas 80 hektar, tuguperingatanyang didirikan untuk mengenang peralawanan dan perjuangan rakyatmelawan penjajah Belanda ini diselesaikan secara fisik tahun 1967, dengan biaya7 milyar yang di dapat dari sumbangan seluruh rakyat Indonesia, tugu peringatannasionala ini kemudian lebih di kenal sebagai tugu Monas. Ada lelucon yangmenyebutkan kalau Tugu Monas ini sebagai “The Last Erection of Soekarno”.

Di masa itu, Soekarno sebenarnya mempunyai 2 buah proyek, yang pertamamembangun Tugu Monas ini dan yang lain adalah membangun masjid Istiglal,dan karena ide pembangunan Tugu Monas ini mendapat tantangan dari berbagaipihak yang  menganggap  ini sebagai suatu pemborosan biaya yang sia-sia, justru Soekarno memilih untuk menyelesaikan tugu ini terlebih dahulu, dengan pemikiran, kalau setelah pembangunan ini selesai dan ada sesuatu terjadi dengannya, maka penerusnya pasti akan meneruskan rencana untuk membangunMasjid Istiglal, yang belum tentu terjadi kalau dia membangun Masjid Istiglal terlebih dahulu.Bentuk tugu peringatan yang satu ini sangat unik. Sebuah batu obelik yang terbuat dari marmer  yang berbentuk lingga yoni s ymbol kesuburan ini, juga symbol negative dan positif, tingginya 137 meter melambangkan dan mencerminkanidentitas, sejarah dan cita-cita bangsa Indonesia, di bangun untuk mengenang danmenandai kebebasan perjuangan kemerdekaan Indonesia serta menimbulkaninspirasi bagi generasi sekarang dan gemnerasi masa mendatang dalam mengisikemerdekaan.

Di puncak Monumen Nasional terdapat cawan yang menopang berbentuk nyala obor  perunggu yang beratnya mencapai 14.5 ton dan mulanya dilapisi emas 35 kg.Dan waktu 17 Agustus 1995, lapisan emas itu ditambah lagi 15 kg sebagai hadiah kemerdekaan Indonesia yang ke 50, yang merupakaan sumbangan dari parapengusaha di Indonesia. Konon kalau kita melihat emas yang ada di atasMonumen ini diwaktu malam,disinari lampu lampu, dari arah Istana Negara,lengjungan lidah api itu akan membentuk seorang wania memakai kebaya, duduk bersimpuh menghadap Istana.Kalau kita memasuki ruangan yang ada di dasar monument ini, kita akanmenjumpai beberapa ruangan, diantaranya ruang museum sejarah, jendela jendela peraga pada keempat dindingnya menggambarkan sejarah perjuangan bangsadalam bentuk 48 buah diorama, diantaranya diorama Proklamasi Kemerdekaan,disini kita bias mendengar suara dari Presiden Soekarno keika tengah membacakan Proklamasi dan diorama Kesaktian Pancasila.

2.      Lapangan Monas

Lapangan Monas, tugu Monumen Nasional resmi dibuka untuk umum ada tanggal12 Juli 1975 dengan SK Gubernur DKI, Ali Sadikin. Di sekeliling tugu terdapattaman, dua buah kolam dan beberapa lapangan terbuka tempat berolahraga. Pada hari-hari libur, Minggu atau hari libur Sekolah banyak masyarakat yangberkunjung dapat naik hingga keatas dengan mengunakan elevator. Dari Monumen  Nasional dapat di lihat kota Jakarta yang semakin padat sampai ketepian laut jawa, dengan catatan kalau tidak tertutup kabut polusi.Dulu untuk memasuki monument ini kita melewati lorongan bawah tanah yang dinding dindingnya tertutup marmer, pintu masuk utama yang dirancang arsitek Indonesia tersohor di masa Bung Karno, yaitu bapak Soedarsono. Trowongan itu berada didekat patung Pangeran Diponegoro, yang merupakan hadiah dari hasilkarya pemahat Italia tersohor, Prof Corbltado.Terowongan itu kini tidak jelas nasibnya. Sebab, pintu masuk tak lagi melalui trowongan itu, dengan alas an terlalu jauh dari lokasi parkir. Pengelola Tugu Monas yang ditangani Kantor Pengelola Taman Monas.Informasi tentang Monas pun kini minim. Tak seperti dulu, setiap pengunjung yang  masuk dibagikan brosur ataupun buku panduan wisata ke Monas. Sekarang, hanya pengunjung yang kritis dan meminta brosur sajalah yang di berikan brosur. 

3.      Taman Monas

Taman Monas, Sekarang pengnjung yang baru pertama kali dating ke lokasi wisata ini harus berputar mengelilingi kawasan Monas dan bertanya kepada para pertugas banpol yang berjaga di seiap pintu masuk. Barulah mereka menemukan lokasi parker, yakin berada di sisi selatan atau tempatnya di seberang Gedung Balaikota DKI. Setelah masuk, para pengunjung harus berjalan kaki sekitar sau kilometer untuk bias mencapai monument itu.

Kawasan aman Monas ini, dulu pernah dijadikan kawasan tempat diselenggarakannya “Jakarta Fair” sebelum dipindahkan ke kawasan Kemayoran sampai sekarang, pernah menjadi kawasan untuk penanaman “sejuta pohon” pernah dijadikan kawasan dengan binatang dan burung-burung di dalamnya dilindungi, pernah menjadi kawasan “Tabligh akhbar sejuta Umat” dan menjadi kawasan favorit untuk demonstrasi para mahasiswa, tempat bermain sepatu roda.Tahun 1811, Sir Thomas Stamford Raffles mendaangkan 12 ekor rusa totol (Axisaxis)  yang berbulu kemerahan dengan totol-totol puih dan tanduk yang megah dari India, rusa-rusa ini dilepaskan di Halaman Istana Bogor, dan sekarang Populasinya ada 500 ekor, dan sekitar seratus tahun kemudian , Sutiyoso ternyataberniat juga untuk memindahkan 11 ekor rusa dari Istana bogor  mengisi halamandari Lingkungan Monas ini, dengan harapan , rusa-rusa tersebut  bias berkembangbiak, dan jadi hiburan rakyat Jakarta, hanya ternyata rencana ini terbentur ijin dariSekertaris Negara, padahal sudah sekian banyak biaya dikeluarkan untuk menciptakan kawasan yang “Rusa Freidly” jadi Sutiyoso terpaksa meminjam 11ekor rusa tutul hasil penangkaran Badan Intelejen(BIN) dan Kebun Binatang Ragunan(KBR) Jakara. Sayangnya, salah seekor rusa yang ³dialihkan´ dari BIN dan KBR itu mengalami stress dan ayan, lalu mati muda , dan walaupun adabanyak kritik dan protes terhadap rencana ini, Sutiyoso tetap bersih kukuh dan rencana mempelihara rusa di bagian Taman Monas akhirnya terealisasi padat anggal 22 Juni 2003, bertepatan dengan HUT DKI Jakarta ke 476.


BAB III
PENUTUP

A.   KESIMPULAN
Setelah penulis  selesai menguraikan berbagai hal tentang Monumen Nasional,Maka penulis menyimpulkan sebagai berikut :
1.      Monumen Nasional merupakan sebagai salah satu dari monument peringatan yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat melawan penjajah Belanda.
2.      Monumen Nasional melambangkan semangat juang bangsa Indonesia dalam berperang merebut kemerdekaan, yang dilambang kan pada tugu dan api  abadi di puncak.
3.      Monas menunjukan keagungan Negara Indonesia tak hanya kota Jakarta.
4.      Monumen Nasional selalu berkembang  menjadi lebih baik dari waktu-kewaktu.


B.     SARAN-SARAN

Berdasarkan pengamatan penulis terhadap Monumen Nasional, penulis bermaksud  menyampaikan saran yang penulis harap dapat berguna. Adapun saran dari penulis adalah sebagai berikut:
1.      Kepada Sekolah, penulis harap kegiatan “study tour” ini tetap berjalan dengan tujuan-tujuan lain lebih bervariasi dan mengandung nilai sejarah yang  tinggi.
2.      Kepada Pengelola Monumen Nasional, penulis berharap Mnumen Nasional tetap berkembang  menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.
3.      Kepada pengunjung, penulis berharap pengunjung dapat menjaga keamanan, keindahan dan ketertiban di Monumen Nasional.
4.      Kepada warga Indonesia, penulis berharap untuk selalu menjaga ketertiban di Monumen Nasional . jangan sampai terjadi kerusuhan atau kekerasan yang dapat merusak Tugu Nasional tersebut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar