BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setidaknya ada dua Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional yang pernah dimiliki Indonesia yaitu Undang-undang Sistem
Pendidikan Nasional Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang
selanjutnya lebih di kenal dengan nama UUSPN. Dan yang kedua Undang-undang No.
20 tahun 2003 tentang Sisten Pendidikan Nasional yang selanjutnya lebih dikenal
dengan nama UU SISDIKNAS, sebelum adanya kedua Undang-undang yang mengatur
tentang system pendidikan nasional, Indonesia hanya memiliki Undang-undang
tentang pokok-pokok pengajaran dan pendidikan yaitu Undang-undang Nomor 4 tahun
1950.
Penyusun memilih Monumen Nasional
sebagai objek penyusunan karya tulis ini karena penyusun menyadari bahwa
Monumen Nasional merupakan kumpulan ilmu pengetahuan.
B. Rumusan Masalah
1.
Dimanakah lokasi
Monas ?
2.
Apa Visi dan
Misi Monas ?
3.
Bagaimana
sejarah Monas ?
4.
Apa manfaat bagi
pengunjung ?
5.
Apa saja
fasilitas Monas ?
C. Tujuan Penulisan
Karya tulis dengan judul “Monumen
Nasional” ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menempuh Ujian Akhir
Semester dan pada SMP Negeri 2 Satu Atap Alian. Dan penyusun jug berharap
semoga karya tulis ini mampu menambah pengetahuan serta wawasan bagi kita semua
mengenai penemuan Ilmu Pengetahuan yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia.
D. Sistematika
Penulisan
BAB
1 PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
B. Rumusan
Masalah
C. Tujuan
Penulisan
D. Sistematika
Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
MASALAH
A. Lokasi
B. Visi
Peragaan Monumen Nasional
C. Program
Bagi Pengunjung
D. Manfaat
Bagi Pengunjung
E.
Fasilitas
Program Monumen Nasional
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
C. Kesan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB
II
PEMBAHASAN
A.Lokasi
Monumen Nasional atau MONAS terletak di daerah.DKI
Jakarta tepatnya di Jakarta Pusat,Monumen Nasional termasuk objek wisata di DKI
Jakarta. Dan Monumen Nasional termasuk pusat pengetahuan dan sejarah
kemerdekaan di Indonesia.
B.Visi dan Misi Monumen Nasional
Visi monumen nasional adalah terwujudnya tata
pemerintahan yang baik sebagai jasa dan pusat pemerintahan dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan dan kenyamanan. Misi yang dijalankan adalah mengoptimalkan
kapasitas kelembagaan masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan dan
pelayanan publik.
C .Sejarah Monumen Nasional
Monumen Nasional yang terletak di Lapangan Monas Jakarta
Pusat. Dibangun pada dekade 1920-an, Tugu peringatan Nasional dibangun di areal
seluas 80 hektar. Tugu ini diarsiteki oleh Friedrich Silaban dan
R.M.Soedarsono, mulai dibangun 17 Agustus 1961. Pembangunan Tugu Monas
bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa
revolusi 1945, agar terbangkitnya inspirasi dan semangat patriotisme generasi
dan generasi mendatang.
Pembangunan Monumen Nasional terdiri tiga tahap. Tahap pertama kurun 1991-1964
Dimulai dengan dimulainya secara resmi pembangunan Monumen Nasional dengan
Soekarno secara seremonial menancapkan pasak beton pertama, total 284 pasak
beton yang digunakan sebagai pondasi pembangunan. Sebanyak 360 pasak bumi di
tanamkan untuk pondasi museum sejarah nasional, keseluruhan pemasangan pondasi
selesai pada bulan Maret 1962. Dinding museum didasar bangunan selesai pada
bulan Oktober. Pembangun obelisk kemudian dimulai, dan selesai pada bulan
Agustus 1963.
Pembangunan tahap kedua berlangsung pada kurun
1966-1968 akibat terjadinya gerakan 30 September 1965 (G.30.S/PKI) dan upaya
kudeta. Tahap ini sempat tertunda. Tahap akhir berlangsung pada tahun 1969-1976
dengan menambahkan diorama pada museum sejarah, meskipun pembangunan telah
selesai. Namun masalah masih saja terjadi antara lain kebocoran air yang
menggenangi museum . Monumen secara resmi dibuka untuk umum dan diresmikan pada
tanggal 12 Juli 1945 oleh Presiden RI Soekarno.
D.Manfaat Bagi Pengunjung
1.
Menghayati sejarah perjuangan Bangsa Indonesia, melalui sajian visual dari
adegan diorama diruang Monumen Nasional.
2. Memelihara kelestarian taman Medan Merdeka
dan jalur Monas yang berfungsi sebagai unsur penunjang terhadap keagungan Monas
3. Meningkatkan penanganan kebersihan dan
keasrian taman Medan Merdeka sebagain paru-paru Ibu Kota Jakarta
4. Pemanfaatan taman sebagai tempat rekreasi,
kegitan senam kesegaran jasmani, kesenian, kebudayaan, dan kegiatan nasional
E. Fasilitas monument nasional
Monumen
Nasional memiliki ruangan-ruangan yang didalamnya terdapat beberapa ruangan
yaitu ruang museum sejarah nasional,ruang kemerdekaan,pelataran puncak dan
lidah api kemerdekaan
Gambaran
mengenai ruangan-ruangan tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Ruang Museum
Sejarah Nasional
Dibagian
dasar monument pada kedalaman 3 meter dibawahpermukaan tanah, terdapat museum
sejarah nasional Indonesia. Ruang besar museum sejarah perjuangan nasional
dengan ukuran luas 80 x 80 meter ,dapat menampung pengunjung sekitar 500 orang.
Ruangan besar berlapis marmer ini terdapat 48 diorama pada keempat sisinya dan
3 diorama ditengah sehingga menjadi total 51 diorama. Diorama ini menampilkan
sejarah Indonesia sejak masa prasejarah hingga masa orde baru. Diorama ini
dimulai dari sudut timur laut bergerak searah jarum jam menelusuri perjalanan
sejarah Indonesia,mulai masa prasejarah ,masa kemaharajaan kuno seperti
sriwijaya dan majapahit sisusun masa penjajahan eropa yang disusul perlawananan
para pahlawan nasional prakemerdekaan melawan VOC dan pemerintah hindia
belanda. Diorama berlangsung terus hingga masa pergerakan nasional Indonesia
awal abad ke-20 penduduk jepang,perang kemerdekaan dan masa revormasi hingga
masa order baru pada masa pemerintahan Suharto.
2.
Ruang
kemerdekaan
Dibagian
cawan monumen
terdapat ruang kemerdekaan berbentuk amphitheater.ruangan ini dapat dicapai
melalui tangga berputar dari pintu sisi utara dan selatan.ruangan ini menyimpan
symbol kenegaraan dan kemerdekaan republic Indonesia diantaranya naskah asli proklamasi
kemerdekaan Indonesia yang disimpan dalam kotak kaa di dalam gerbang berlapis
emas,lambing Negara Indonesia peta kepulauan Negara kesatuan republic Indonesia
berlapis emas dan bendera merah putih dan dinding yang bertulis naskah
proklamasi kemerdekaan Indonesia. Didalam ruang kemerdekaan monument nasional
ini di gunakaan sebagai ruang tenang untuk mengheningkan cipta dan bermeditasi
mengenang hakikat kemerdekaan dan perjuangan bangsa Indonesia.naskah asli proklamasi kemerdekaan Indonesia
disimpan dalam kotak kaca dalam pintu gerbang berlapis emas. Pintu mekanis ini
terbuat dari perunggu seberat 4 ton berlapis emas dihiasi ukiran bunga wijaya
kusuma yang melambangkan kesucian.pintu ini terletak pada dinding sisi barat
tepat di tengah ruangan dan berlapis marmer hitam.pintu ini dikenal dengan nama
gerbang kemerdekaan yang secara mekanis akan membuka seraya memperdengarkan lagu”padamu negeri” diikuti
kemudian oleh rekaman suara soekarno tengah membacakan naskah proklamasi pada
tanggal 17 agustus 1945.pada sisi selatan terdapat patung garuda pancasila
,lambang Negara Indonesia terbuat dari perunggu seberat 3,5 ton dan berlapis
emas.pada sisi timur terdapat tulisan naskah proklamasi berhuruf
perunggu,seharusnya sisi ini menampilkan bendera yang paling suci dan
dikibarkan pada tanggal 17 agustus 1945.akan
tetapi karena kondisinya sudah
semakin tua dan rapuh,bendera suci ini tidak dipamerkan.sisi utara dinding
marmer hitam ini menampilkan kepulauan nusantara berlapis emas.melambangkan
lokasi Negara kesatuan republic Indonesia.semua itu sangat indah.
3.
Pelataran puncak
dan api kemerdekaan
Pelataran
setinggi 115 meter tempat pengunjung dapat menikmati panorama Jakarta dari
ketinggian sebuah elevator (lift) pada pintu sisi selatan akan membawa
pengunjung menuju pelataran puncak berukuran 11 x 11 meter di ketinggian 115
meter dari permukaan tanah.lift ini berkapasitas 11 orang sekali angkut
pelataran puncak ini dapat menampung sekitar 50 orang,serta terdapat teropong
untuk melihat panorama Jakarta lebih dekat.pada sekeliling badan elevator
terdapat tangga darurat yang terbuat dari besi.dari pelataran puncak tugu
monas,pengunjung dapat menikmati pemandangan seluruh penjuru kota Jakarta.bila
kondisi cuaca cerah tanpa asap kabut,diarah selatan terlihat dari kejauhan
gunung salak di wilayah kabupaten bogor,jawa barat,arah utara membentang laut
lepas dengan pulau-pulau kecil.dipuncak monument nasional terdapat cawang yang menompang nyala LAMPU perunggu
yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 35 kilogram. Lidah api atau
obor ini berukuran tinggi 14 meter dan berdiameter 6 meter terdiri dari 77
bagian yang disatukan.lidah api ini sebagai symbol semangat perjuangan rakyat
Indonesia yang ingin meraih kemerdekaan.Awalnya nyala api perunggu ini di
lapisilembaran emas seberar 35 kilogram,akan untuk menyambut Indonesia pada
taun 1995, lembaran emas ini dilapisi ulang sehingga mencapai berat 50 kilogram
lembaran emas. Puncak tugu berupa”api nan tak kunjung padam “yang bermakna agar
bangsa Indonesia senantiasa memiliki semangat yang menyala-nyala dalam berjuang
dan tidak pernah surut atau padam sepanjang masa. Pelatran cawan memberikan
pemandangan bagi para pengunjung dari ketinggian 17 meter permukaan tanah.
Pelataran cawan dapat dicapai melalui elevator ketika turun dari pelataran
puncak, atau melalui tangga mencapai dasar cawan. Tinggi pelataran cawan dari
dasar 17 meter sedangkan rentang tinggi antara ruang museum sejarah kedasar
cawan adalah 8 m ( 3 m dibawah tanah ditambah 5 m tangga menuju dasar cawan).
Luas pelataran cawan yang berbentuk bujur sangkar, berukuran 45 x 45 m,
semuanya merupakan pelestarian angka keramat proklamasi kemerdekaan RI
(17-08-1945). Sebanyak 28 kg dari 38 kg emas pada obor monas tersebut merupakan
sumbangan dari Teuku Markam, seorang pengusaha Aceh yang pernah menjadi salah
satu orang terkaya di Indonesia.
4.
Taman Monas
Di taman ini Anda
dapat bermain bersama kawanan Rusia yang sengaja didatangkan dari Istana Bogor
untuk meramaikan taman ini. Selain itu Anda juga dapat berolah raga di taman
ini bersama teman ataupun keluarga. Taman monas juga dilengkapi dengan kolam
air mancur menari, ini sangat menarik untuk ditonton. Pada malam hari air
mancur akan bergerak dengan liukan yang indah
sesuai alunan
lagu yang dimainkan. Selain itu ada juga pertunjukan laser berwarna – warni
pada air mancur ini. Bagi Anda yang ingin menjaga kesehatan, selain berolahraga
ditaman monas Andapun dapat melakukan pijat refleksi secara gratis. Di taman
ini disediakan batu-batu yang cukup tajam untuk Anda pijak sambil dipijat
refleksi. Ditaman ini juga disediakan beberapa lapangan futsal dan basket yang dapat
digunakan siapapun. Jika Anda lelah berjalan kaki di taman seluas 80 hektar
ini, Anda dapat menggunakan kereta wisata. Taman ini bebas dikunjungi siapa
saja dan terbuka secara gratis untuk umum.
5. Wisata
Monas
Untuk
mengunjungi monas ada banyak jenis transportasi yang dapat Anda gunakan, jika
Anda pengguna kereta Api, Anda dapat menggunakan KRL Jabodetabek jenis express
yang berhenti di Setasiun Gambir. Andapun dapat menggunakan fasilitas
transportasi Bus Trans Jakarta. Jika Anda menggunakan kendaraan pribadi,
tersedia lapangan parker khusus IRTI, atau Anda dapat memarkir kendaraan Anda
di stasiun Gambir.Untuk dapat masuk ke bangunan Monas , Anda dapat melalui
pintu masuk disekitar patung Pangeran Diponegoro lalu Anda akan melalui loorong
bawah tanah untuk masuk ke Monas. Andapun dapat melalui pintu masuk di
pelataran monas bagian utara. Jam buka monas adalah jam 09.00 pagi hingga jam
16.00 sore. Monas dapat
menjadi salah satu pilihan Anda untuk berwisata bersama keluarga dan tempat mendidik anak – anak untuk lebih
mengenal sejarah Indonesia. Andapun dapat menikmati udara segar dari rindangnya
pepohonan di Monas. Dan jangan lupa untuk menjaga kebersihan Taman Monas agar
tetap indah untuk dinikamti siapapun.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
uraian yang telah disusun dalam karya tulis berjudul “Monumen Nasional (MONAS)
Jakarta” ini dan berdasarkan apa yang telah kami peroleh dengan melihat
langsung objek tersebut, buku-buku perpustakaan dan buku-buku pelajaran maka
penyusun dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1.
Monumen Nasional
sangat mudah dijumpai pengunjung karena wujud bangunannya yang khas dan member
kesan berbeda dengan bangunan disekitarnya.
2.
Monumen Nasional
menempati areal seluas 80 hektar.
3.
Pembangunan tugu
Monas bertujuan untuk mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia
pada masa revolusi 1945.
4.
Monumen Nasional
termasuk pusat pengetahuan dan sejarah kemerdekaan Indonesia, serta sebagi
objek wisata di DKI Jakarta.
5.
Luas pelataran
yang berbentuk bujur sangkar semuanya merupakan pelestarian angka keramat
Prokmalasi Kemerdekaan Indonesia (17-8-1945)
6.
Jam buka Monas
adalah jam 09.00 pagi dan tutup jam 16.00 sore.
7.
Monas dapat
menjadi salah satu pilihan untuk berwisata sekaligus untuk mengenalkan diri
terhadap Sejarah Kemerdekaan Indonesia.
B. Saran
Memanfaatkan pengetahuan dan sejarah Monumen
Nasional (MONAS) demi kemajuan dan semangat, serta kesejahtraan bangsa
Indonesia. Kepada generasi muda dan pelajar harus cepat meraih kemampuan demi
mengejar ketertinggalan selama ini. Memanfaatkan pengetahuan ini sangat tepat.
Contohnya pada akhirnya akan menjadikan bangsa Indonesia menjadi Negara Maju
dan jadikan bangsa Indonesia kita sebagai bangsa yang besar dimata dunia.
C. Kesan
Setelah penyusun melihat dan meninjau ke Monas,
penyusun benar-benar merasakan betapa terkesan dan takjub. Monas yang telah
dibangun dengan bentuk yang tidak biasa serta sejarah – sejarah yang begitu
penting. Karena interaksi
antara pengunjung dan suasana Monumen Nasional akan memicu timbulnya rasa
keingin tahuan dan berkembangnya pengunjung tentang apa, mengapa, bagaimana
konsep dan prinsip MONAS dikembangkan untuk kesejahteraan bangsa dan umat
manusia.
DAFTAR
PUSTAKA
“Monumen Nasional (
Monas )”. 2013. Jakarta
Local Government website : Museums in Jakarta
Jakarta : Monumen
Nasional ( Monas )
related:www.memobee.com/sejarah-emas-di-tugu-monas-2768-eij.html sejarah
monas.
Katili, Ekki husein Haji. 1997. Monumen Nasional
Monumen Keagungan bangsa Indonesia. Jakarta : kantor pengelola Monas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar