Minggu, 19 Januari 2014

PROSEDUR DAN TEKNIK DALAM PENGELASAN


Prosedur pengelasan adalah suatu perencanaan untuk pelaksanaan pengelasan yang meliputi cara pembuatan kontruksi las yang sesuai dengan rencana dan spesifikasinya dengan menentukan semua hal yang diperlukan dalam pelaksanaan tersebut. Karena itu mereka yang menentukan prosedur pengelasan harus mempunyai pengetahuan dalam teknologi las, dapat menggunakan pengetahuan tersebut dan mengerti tentang efisiensi dan ekonomi dari aktivitas produksi. Untuk setiap pelaksanaan pekerjaan harus dibuat prosedur tersendiri secara terperinci termasuk menentukan alat yang diperlukan yang sesuai dengan rencana pembuatan dan kwalitas produksi. Dibawah ini akan diterangkan cara-cara dasar dalam membuat prosedur pengelasan untuk krontuksi baja pada umumnya.

Dalam memilih proses pengelasan harus dititik beratkan pada proses yang paling sesuai untuk tiap tiap sambungan las yang ada pada kontruksi. Dalam hal ini tentu dasarnya efisiensi yang tinggi, biaya murah, penghematan tenaga penghematan energi sejauh mungkin. Proses pengelasan yang dipilih harus sudah ditentukan dalam tahap perencanaan kontruksi. Dalam pemilihan ini sebaiknya dibicarakan diantara tiga pihak yaitu pihak berencana, pihak pelaksana dan pihak peneliti dilaboratorium dengantitik berat pada pelaksana. Dalam penentuan ini dengan sendirinya harus dipertimbangkan juga alat yang akan digunakan, latihan bagi pekerja bia diperlkan, persetujuan dari pihak keselamaatan kerja, penentuan cara peeriksaan dan lain sebagainya.

Bila proses pengelasan telah dirtentukan untuk tiap tiap sambungan maka tahap nerikutnya adalah menentukan syarat syarat pengelasan, urutan pangelasan dan persiapan pengelasan, baru setelah itu harus ditenhtukan cara cara menghilangkan deformasi dan laku panas yang diperlukan.


Persiapan pengelasan

Mutu dari hasil pengelasan tergantung dari pengerjaan las nya itu sendiri juga sangat tergantung dari persiapanya sebelum pelaksaanan pengelasan, Karena itu persiapan pengelasan harus mendapatkan perhatian dan pengawasan yang sama dengan pelaksanaan pengelasan, Persiapan umum dalam pengelasan meliputi penyediaan bahan, pemilihan mesin las, penunjukan juru las, penentuan alat perakit dan beberapa hal lainya lagi.

Dalam menentukan alat alat, disamping menentukan lasnya itu sendiri hal yang juga tdak kalah pentingnya adalah penentuan alat perait atau alat bantu. Alat perakit ini adalah alat alat khusus yang dapat memegang dengan kuat bagian bagian yang akan dilas sehingga hasil pengelasan mempunyai bentuk yang tepat. Jadi pemilihan alat bantu yang tepat akan menentukan ketelitian bentuk akhir dan akan mengurangi waktu pengelasan. Alat perakit dalam pengelasan dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok yang memegang bagian-bagian yang akan dilas pada tempatnya sehingga memudahkan pengelasan dan yang kedua adalah pemegang yang dapat
menahan perubahan dari bentuk konstruksi
Persiapan bagian yang akan dilas
 Persiapan sisi lasØ
Setelah penentuan proses pengelasan maka geometri sambungan harus ditentukan dengan memperhatikan tigkatan teknik dari begian pembuatan, sifat keampuan pengerjaan nya dan kemungkinan penghematan yang akhirnya tertuju pada bentuk alur.

 Posisi pengelasan dan alat pemegangØ

Posisi pengelasan yang terbaik dilihat dari sudut kwalitas sambungan dan efisiensi pengelasan adalah pasisi datar, Karena itu dalam manentukan urutan perakitan, landasan perakitan alat perakit harus mengusahakan sejauh mungkin menggunakan posisi datar.

 Las ikat dan perakitanØ

Dalam penyetelan ini sering sekali bagian bagian harus dihubungkan satu sama lain dengan lasan pendek-pendek pada tempat tempat tertentu yang dinamakan las ikat

 Pemeriksaan dan perbaikan alurØ

Bentuk dan ukuran alur turut menentukan mutu lasan, karena itu pemeriksaan terhadap ketelitian bentuk dan ukuran nya harus juga dilakukan pada saat sebelum pengelasan.

 Pembersihan alurØ

Kotoran-kotoran seperti karat, terak, minyak, air dan lain sebagainya bila tercampur dengan logam las dapat menimbulkan cacat las seperti retak, lubang halus dan lain sebagainya yang dapat mambahayakan kontruksi, karena itu kotoran-kotoran itu harus dibersihkan sebelum pelaksanaan pengelasan. Pembersihanya yaitu dengan cara mekanik atau cara kimia

Welding Procedure Specification
WPS adalah standar pengelasan tertulis berisikan guideline/ pedoman bagi welder. Dokumen Persyaratan Code lain dpt pula disediakan untuk menyediakan arahan dalam pekerjaan pengelasan. Standar & Code per disiplin:

  1. Structural (US : AWS D1.1, Europe : EEMUA 158)
  2. Piping (ASME/ANSI Section IX)
  3. Pipeline (API 1104)
  4. client requirement
WPS yg baik selalu didukung pula dgn PQR (Procedure Qualification Record). PQR adl dokumen data pengelasan pada sample pengujian dimana tdp hasil tes. Pada umumnya parameter2 aktual yg digunakan akan lbh sedikit saat dilakukannya proses pengelasan lapangan. PQR yg baik akan memberikan parameter penting termasuk parameter tambahan yg dipersyaratkan pada proses pengelasan. Sedangkan variable/parameter lainnya dapat pula digunakan sbg pilihan. Salah satu contoh variabel penting adl kuat tarik dari kawat las sedang yg variabel lain spt pembersihan metal dgn sikat/brush.
Faktor2 penting yg ada dlm prosedur pengelasan (Welding procedure):
  1. Jenis Join/sambungan
  2. Jenis logam dasar
  3. Logam pengisi
  4. Elektroda/fluks
  5. Panas
  6. Posisi
Contoh suatu kawat las dgn kelas E 7016; berarti 70 ksi, angka 1 berarti untuk semua posisi pengelasan, angka 6 berarti kadar hidrogen rendah. Perlu diingat bahwa setiap WPS yg tlh dibuat akan mengacu pada standar klien dmn diterapkan di lapangan sebagaimana pada tes las yg tlh dilakukan. Pada kasus tertentu, prosedur ini dpt digunakan pd tmpt lain selama kontraktor dpt menunjukkan sistem akan sama. Berikut adalah jenis2 pengelasan:
  1. SMAW (Shielded Metal Arc Welding)
  2. SAW (Submerged Arc Welding)
  3. GMAW (Gas Metal Arc Welding)
  4. FCAW (Flux Cored Arc Welding)
  5. GTAW (Gas Tungsten Arc Welding)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar